Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, meresmikan Smart Green House (SGH) di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH), Desa Seloliman, Kecamatan Trawas pada Jumat, 15 Maret. Peresmian ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian di Kabupaten Mojokerto.
SGH ini merupakan inisiatif dari Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS) bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto. Rumah kaca pintar ini menggunakan teknologi smart farming yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Keunggulan dari SGH meliputi pemantauan suhu, kelembaban, dan irigasi tanaman secara sistematis serta pengaturan nutrisi tanaman sesuai kebutuhan.
Bupati Ikfina Fahmawati melakukan peninjauan dan demonstrasi teknologi SGH yang meliputi berbagai fitur canggih seperti modul centre desire untuk automasi, shading yang menyerap panas hingga 50 persen, cooling system untuk mendinginkan ruangan, dan side vent untuk mengoptimalkan suhu serta sirkulasi udara.
Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, Direktur YLHS, Suroso, serta Forkopimca Trawas. Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengapresiasi peluncuran SGH sebagai langkah maju dalam mengintegrasikan teknologi dalam sektor pertanian. Ia menilai bahwa teknologi ini dapat memenuhi kebutuhan pangan yang lebih sehat dan mendukung pertanian organik.
“Ke depan, kita harus menerapkan digital farming. Pertanian organik juga harus menjadi prioritas,” ujar Bupati Ikfina. Ia menambahkan bahwa SGH memungkinkan stabilitas dalam sistem budidaya, menjaga kualitas produk, mengurangi kebutuhan tenaga kerja, serta memungkinkan pertanian tanpa tergantung musim, membuatnya ideal untuk petani dengan lahan terbatas.
Bupati berharap SGH di PPLH Seloliman dapat menjadi pusat pembelajaran digital farming dan contoh bagi masyarakat. “Saya harap PPLH Seloliman bisa merawat dan menjadi pusat pembelajaran digital farming,” ungkapnya.
Suroso, Direktur YLHS, menjelaskan bahwa teknologi SGH dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian dengan mengatasi tantangan biaya dan perawatan. “Teknologi ini sangat efektif dan efisien, menjawab kebutuhan kaum milenial yang tertarik pada sektor pertanian,” pungkasnya.